Minggu, 10 Maret 2013

ESTER


ESTER
Pada proses pembuatan minyak sereh ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi tahap penyulingan, salah satunya yaitu hidrolisis. Hidrolisis adalah peruraian senyawa oleh pengaruh air. Salah satu kandungan minyak atsiri adalah ester. Ester bila terkena air terutama pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan menghasilkan asam karboksilat dan senyawa alkohol. Pada peristiwa hidrolisis ini, ternyata hanya sebagian senyawa ester yang bereaksi dengan air, hingga bila keseimbangan tercapai maka akan terjadi suatu campuran yang terdiri atas sisa ester, asam karboksilat dan senyawa alkohol yang dihasilkan. Pengaruh hidrolisis pada penyulingan uap dan air lebih kecil bila dibandingkan dengan penyulingan air. Pada penyulingan air, terjadi kontak yang lama antara air dan minyak atsiri sehingga hidrolisis dapat terjadi dalam waktu yang lama. Bila hidrolisis terhadap ester terjadi maka akan mempengaruhi kualitas minyak atsiri yang dihasilkan.
            Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon panjang plus ujung ion. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar yaitu pada bagian (3 CH3(CH2)16), sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air yaitu pada bagian (CO2Na+). Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air.
Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan sabun ini melibatkan reaksi esterifikasi :

CH2O2C( CH2 )16CH3                                                      CH2OH
|                                                                                  
CHO2C( CH2 )16CH3            + 3 NaOH          Kalor       CHOH       + 3 CH3(CH2)16CO2-Na+
|                                                                                                  
CH2O2C( CH2 )16CH3                                                       CH2OH                         sodium stearat
                        tristearin                                                                    gliserol                                                     


Permasalahan: Dari  artikel diatas dikatakan bahwa ester bila terkena air terutama pada suhu tinggi dapat bereaksi dengan menghasilkan asam karboksilat dan senyawa alkohol. Pada peristiwa hidrolisis ini, ternyata hanya sebagian senyawa ester yang bereaksi dengan air. Hal yang sama juga terjadi pada proses pembuatan sabun dimana sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air. Yang menjadi permasalahan saya adalah bagaimana keadaan yang sama tersebut dapat terjadi???

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum.
    nama: mahirullah
    nim:a1c111055
    alamat blog: mahirullah.wordpress.com
    tolng dikoment uga y blog ku..
    menurut analisa saya..
    memang reaksi yang terjai sama..
    dimana kedua senyawa yang direaksikan pada ester tersebt sama2 memiliki gugus -OH dan secara kebtulan hasil produk hidrolisis ester tersebut dapat membentuk alkohol dan as. karboksilat pada H20 dan garam karboksilat pada NaOH...
    namun perbedaan hanya terletak pada pereaksi nya..
    dimana pada H20 brada pada kondisi asam menggunakan katalis asam sedangkan Pada NaOH brada pada kondisi basa mnggunakan NaOH sebagai pereksiny bukan sebagai ktalis pada reaksi Ester dengan H2O..
    Terimakasih..

    BalasHapus
  3. Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon yg panjang.. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar,sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air yaitu pada bagian (CO2- Na+). Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air (H2O).
    *Semoga membantu..

    BalasHapus
  4. baiklah saudari linda misnawati saya akan mencoba menjawab permasalahan diatas. dari literatur yang saya baca Hidrolisis dari suatu ester merupakan reaksi yang sangat lambat sebab air merupakan nukleofil (spesies yang tertarik kuat kesebuah daerah yang bermuatan positif) lemah dan ester memiliki gugus pergi yang sangat basa. Kecepatan hidrolisis dapat ditingkatkan dengan ion hidroksida.

    Suatu molekul sabun mengandung suatu rantai hidrokarbon. Bagian hidrokarbon dari molekul itu bersifat hidrofobik dan larut dalam zat-zat non polar yaitu pada bagian (3 CH3(CH2)16), sedangkan ujung ion bersifat hidrofilik dan larut dalam air yaitu pada bagian (CO2- Na+). Karena adanya rantai hidrokarbon, sebuah molekul sabun secara keseluruhan tidaklah benar-benar larut dalam air.

    BalasHapus
  5. saya hanya bisa menyimpulkan itu disebabkan adanya rantai hidrokarbon, dan untuk lebih detailnya teman2 diatas telah menjelaskannya,
    saran: tulisan koment nya sulit dibaca.

    BalasHapus